LaptopKeputusan pemerintah membatalkan pengadaan laptop untuk di pakai sekitar 520 anggota DPR membuat sebagian anggota DPR harus gigit jempolnya sendiri (pasti rasanya sakit itu). Keputusan itu dikeluarkan setelah melalui rapat pimpinan DPR yang dilakukan menjelang pengadaan laptop seharga Rp. 21 juta tersebut.

Pasti dalam hati sebagian anggota DPR mengatakan aduuuh kenapa sampai begini??? hampir saja saya dapat durian runtuh, malah dapatnya durian rubuh. Rasanya sakit pasti tapi tak sesakit hati masyarakat jika pengadaan barang mewah tersebut jika berhasil dia gondol. Memang sih dengan adanya pembagian laptop itu mungkin dapat meningkatkan kinerja DPR sebagai wakil rakyat akan tetapi jika kita bisa berhemat sedikit mungkin biaya pengadaan laptop tersebut bisa dialihkan untuk kepentingan masyarakat indonesia. Bayangkan dengan hanya 550 orang anggota DPR anggaran yang dibutuhkan untuk pengadaan laptopnya sampai Rp. 11.550.000.000 !!! dan pastinya itu uang semuanya loh. Bayangkan milyaran men milyararan!.

Coba bayangkan kalo sebagian anggaran tersebut dialihkan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Misalkan kalo ada masyarakat kita yang tidak bisa membangun rumahnya sendiri coba di bantu dengan membelikannya atap rumah saja kan bagus tuh untuk sementara dia bisa memakai atap tersebut untuk berlindung sementara dari panas matahari dan hujan jika sedang hujan. Ato ada yang ga mampu mendirikan jamban untuk kebutuhan sehari-hari coba dibelikan pintu untuk wc apalagi ee itu termasuk kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa ditawar-tawar lagi dan lain-lain sebagainya. Itukan semuanya sangat membantu masyarakat kita dan apabila masyarakat senang kitapun pasti senang indonesiapun jadi senang ga perduli sering di timpa bencana gempa, kebakaran, kapal tenggelam, pesawat jatuh dan lain sebagainya deh.

Kembali ke Laptooop…
Mas Tukul biasa mengucapkan kata-kata tersebut jika ingin mengalihkan suatu topik ke topik yang lain dalam acara Empat Mata yang diadakan 5 kali seminggu. Iya kita kembali ke pokok pembahasan. Ke laptooop….
Disini kita akan berhitung-hitung dulu dengan mengkomparasikan antara Jenis Laptop VS Jenis Kebutuhan masyarakat. Kalo gitu ok kita mulai dari sekarang.

Vaio VS Kacang Ijo

Vaio. Merupakan laptop mahal dari perusahaan Sony yang dijual dengan kisaran harga paling mahal sekitar US$1.800 sampai US$2.300 (sekitar Rp 16,4 juta – Rp 20,9 juta). Apabila dengan anggaran sekitar Rp. 11.550 Milyar maka laptop yang di dapat diperoleh 552 unit. Tentu rakyat pasti marah karena mereka gak akan kebagian laptop. sedangkan…

Kacang Ijo. Merupakan salah satu sayur-sayuran yang paling digemari oleh masyarakat dan mempunyai gizi yang cukup tinggi karena merupakan salah satu jenis kacang-kacangan. Dijual dengan kisaran harga paling tinggi Rp. 6900/kg. Jika anggaran yang dimiliki Rp. 11.550 Milyar maka kacang ijo yang dapat di peroleh 1.673.913 kg. Wew bukan angka yang tidak main-main untuk ukuran kacang ijo jika sekali beli. Dan apabila setiap keluarga dapat menghabiskan kacang ijo 1 kilo maka pemerintah sudah dapat memenuhi kebutuhan sayur mayur penduduk indonesia 1.673.913 keluarga. Jadi tak ada ruginya kalo seandainya pemerintah mengalihkan anggarannya ke kacang ijo ) hehehe.

ToughBook VS Seng Plat

ToughBook. Merupakan Produk dari perusahaan Panasonic yang memiliki kisaran harga US$1.925 sampai US$2.326 (sekitar Rp 17,5 juta – Rp 21,2 juta). Apabila pemerintah membelinya dengan kisaran harga pembelian tertinggi dan memiliki anggaran Rp. 11.550 Milyar maka toughbook yang di dapat diperoleh sebanyak 544 unit. Tentu masyarakat Indonesia akan bertanya Laptop ji itu??? Masalahnya kebanyakan masyarakat pengguna laptop di Indonesia menggunakan laptop versi low end (kelas bawah gitu loh). Nah pemerintah sebaiknya mengurungkan lagi niatnya untuk membeli laptop yang bisa dikatakan mubazir saja bagi anggota DPR mengingat tidak semua anggota DPR paham dalam menggunakan laptop.

Seng Plat. Merupakan salah satu pelengkap sebuah rumah agar penghuninya terlindung dari panas matahari dan hujan. Dari daftar harga yang saya peroleh dari sebuah situs penyedia bahan bangunan bahwa harga dari seng plat itu seharga Rp. 28.000/lbr. Pemerintah yang memiliki anggaran Rp. 11.550 Milyar dapat membeli seng plat sebanyak 4.125.000. Dan jika pemerintah membagi-bagikan seng tersebut ke masing-masing 1 keluarga 1 atap, maka sebanyak 4.125.000 keluarga akan mendapatkan masing-masing 1 atap. Tentu ini tak sebanyak 544 anggota DPR yang akan mendapatkan laptop Panasonic versi Toughbook.

LifeBook VS Minyak Tanah

LifeBook. Seri ini merupakan laptop kelas atas buatan Fujitzu. dengan harga penawaran berkisar antara US$2.264 sampai US$3.200 (sekitar Rp 20,7 juta sampai Rp 29,2 juta). Apabila pemerintah membelanjakan anggarannya untuk seri ini dengan harga penawaran tertinggi maka LifeBook yang bisa dipegang oleh anggota DPR sebanyak 527 unit. Seri LifeBook ini malah makin mengurangi jumlah anggota DPR yang dapat memperoleh Laptop gratis. Mungkin karena mahalnya seri ini pemerintah membatalkan pembagian laptop gratisnya karena kurangnya jatah tersebut membuat sebagian anggota DPR menentang pengadaan durian runtuh tersebut. Jadinya batal deh durian rubuhnya eh durian runtuh eh salah lagi don. Yang benar tuh Laptop gratis tis tis.

Minyak Tanah. Merupakan salah satu bahan bakar minyak untuk memasak kebutuhan perut kita sehari-hari. Harga eceran tertinggi minyak tanah di Jakarta tertanggal 25 maret berkisar Rp 3.500 sampai Rp 4.000/liter.
Apabila pemerintah membelanjakan anggaran Rp. 11.550 Milyar untuk membagi-bagikan tiap keluarga perliternya dalam 1 hari saja maka jumlah keluarga akan tertolong mencapai 2.887.500 keluarga. Dari sebanyak keluarga yang mendapatkan pembagian minyak tanah tersebut tentu lebih bermanfaat dibandingkan jika pemerintah membagikan seri LifeBook kepada 527 anggota DPR yang apabila jadi menghabiskan Rp. 11.550 Milyar dalam sehari.

Dari hitungan-hitungan diatas hanya merupakan ocehan-ocehan saya yang merupakan salah satu pengoceh dari sekian pengoceh-pengoceh yang lain yang mencoba menuliskan kata hatinya walaupun lewat bloq yang jadi tempat menumpahkan resah dan gelisah menunggu di sini (weks napa berubah jadi lagu yah?). Mungkin sudah kebiasaan apabila suka ma seorang gadis tapi gak sanggup ungkapin kata hati jadinya yah bloq deh yang jadi sasaran semuanya dan berharap tanpa sengaja sigadis membuka bloq itu kemudian membaca dan terharu. Huuu dasar pecundang Beraninya cuman sama kibor doang. Untung saja kalo sang gadis membacanya dan mencoba untuk menerima si cowok walaupun terpaksa tetapi jika si gadis malah mengatakan “ngapain lo berani-beraninya suka sama aku?” ato “Idiiih si bego kasian yah ga ada yang suka” ato “Sorry yah gua ga demen ma lo” bisa-bisa si cowok bukan saja kibor yang jadi tempat pelampiasan amarahnya. Bisa-bisa malah ntar tanah di belakang rumah digali sedalam dua meter panjang kali lebar 2×1 meter alias gali kubur sendiri tanpa meminta pada sipenggali kubur yang nyata2 harusnya lebih berkompeten soal itu.

Sekian dulu dari saya bye…

Nantikan Bloqku yang selanjutnya yang lebih menarik (apanya yang menarik? baru di buka saja sudah pada muntah2 apalagi kalo sudah membacanya?). OK